Keberadaan Baron Technopark yang
terletak di Desa Planjan, Kecamatan Saptosari diharapkan bisa menjadi pusat
edukasi pendukung keberadaan sektor wisata yang ada di Gunungkidul.
Baron Technopark nantinya
akan dijadikan pilot project dalam pengembangan energi terbarukan yang memiliki
tiga fungsi utama yaitu sebagai pusat penelitian dan pengujian (teknologi),
penghasil energi (energi re-newable) dan kedepan dapat digunakan sebagai wahana
rekreasi.
Baron Technopark Gunungkidul
Baron Technopark
pemanfaatannya untuk menjawab tantangan terhadap ketergantungan energi minyak
dengan energi yang terbarukan dengan mengintegrasikan sumber-sumber energi
terbarukan antara lain matahari, angin dan biofuel karena indonesia kaya akan
sumber energi tersebut.
Saat ini di kawasan Baron Technopark sedang dikembangkan energi terbarukan mulai dari listrik tenaga
bayu atau angin dengan kapasitas 15 kilowatt, listrik tenaga surya dengan
kapasitas 40 kilowatt, listrik tenaga diesel berbahan baku biofuel dengan
kapasitas 100 kilowatt. Nantinnya, tenaga yang dihasilkan akan menjadi daya
sebagai bahan operasinal peralatan yang ada di lokasi tersebut.
Saat ini BPPT sedang
mengembangkan pembuatan biodiesel dengan menggunakan minyak goreng bekas dan
pengolahan air laut menjadi air tawar layak konsumsi. Dari segi peralatan,
riset yang dilakukan BPPT sudah memenuhi syarat, namun BPPT saat ini masih
terkendala bahan baku. Ke depan diharapkan hasil riset dariBPPT di Baron
technopark dapat
dinikmati oleh masyarakat. Baron Technopark juga diharapkan dapat berkembang
menjadi pusat riset dan obyek wisata edukasi.