Pantai Siung adalah salah satu pantai di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Meski termasuk yang paling baru dikenal, pantai ini telah menjadi andalan
wilayah tersebut. Belum lama ini, saya mengunjungi pantai itu dan menyadari
potensi wisata yang dimilikinya.
Siung terletak di Kecamatan Tepus, sekitar 70 km dari Yogya. Berbeda dengan
pantai-pantai yang telah lebih dahulu dikenal seperti Parangtritis, Siung
termasuk pendek. Pantai ini terletak di cekungan yang panjangnya hanya sekitar
300-400 m. Namun justru di sinilah letak keistimewaannya.
Pantai pendek ini dikelilingi oleh karang-karang besar berwarna kehitaman,
yang sebagian besar ditumbuhi vegetasi dan lumut hijau. Paduan laut biru jernih
dan karang kehijauan menambah keindahan panorama tempat ini.
Siung bukanlah pantai yang paling ideal untuk berenang karena
menghadap langsung ke Samudera Hindia. Topografi pantai yang berkarang
dan berbatu serta ombak yang besar pun menyulitkan Anda untuk berenang. Tak
heran pemerintah setempat memasang tanda larangan berenang. Namun, tentu Anda
masih bisa bermain-main air di pinggir pantai.
Keistimewaan lain dari pantai ini adalah masih banyaknya pepohonan di
pinggir pantai. Anda tinggal menyewa tikar dari penduduk sekitar dan berteduh
di bawah pohon-pohon itu.
Selain cocok sebagai tempat melarikan diri dari kesibukan sehari-hari, Siung
sangat sesuai bagi Anda yang memiliki hobi fotografi. Pantai yang pendek dan
dibatasi karang-karang justru merupakan objek foto yang sangat menarik.
Bila tidak keberatan mengeluarkan keringat, Anda dapat mengikuti jalan
setapak di sisi kiri pantai untuk mencapai puncak tebing. Sekitar 10-15 menit
dibutuhkan hingga sampai ke puncak. Dari sana, akan terlihat keseluruhan pantai
dan karang-karang besar di sisi kiri dan kanan. Juga terlihat Pantai Wediombo
yang berada di sisi sebelah timur Siung.
Selain menjadi objek wisata dan foto yang menarik, daerah di sekeliling
Pantai Siung juga sering dijadikan tempat latihan panjat tebing. Mahasiswa
pencinta alam di Yogya — dan bahkan luar kota — sering berlatih di sini,
memanfaatkan tebing-tebing dengan ukuran bervariasi dan jalur yang beragam.
Karena baru dikenal beberapa tahun belakangan ini, Siung belum banyak
dikunjungi wisatawan. Air lautnya masih jernih, karang-karangnya pun masih
bebas dari tangan-tangan jahil manusia.
Penduduk setempat telah membangun warung, toilet dan mushola di pantai ini.
Berbeda dengan tempat wisata kebanyakan, harga-harga di pantai ini masih
tergolong normal sehingga pantai ini dapat menjadi opsi jalan-jalan murah bagi
Anda.
Bila perut mulai melilit, Anda dapat mendatangi salah satu warung yang
berjajar di pinggir pantai. Biasanya mereka menyediakan mi instan, nasi dan
lauk, serta es kelapa muda. Anda juga dapat meminta penjaga warung untuk
memasakkan ikan yang baru ditangkap nelayan.
Sayangnya, di daerah ini banyak nelayan menangkapi bayi hiu padahal hewan
itu adalah salah satu spesies yang dilindungi.
Menuju Siung Dengan kendaraan pribadi dari Yogya, Anda tinggal menuju ke
Jalan Wonosari. Dari Yogya hingga ke Wonosari, ibukota Gunungkidul, dibutuhkan
waktu sekitar 1-1,5 jam perjalanan. Hati-hati terhadap jalan yang menanjak dan
berliku.
Sampai di Wonosari, Anda tinggal mengikuti jalan ke arah Pantai Baron hingga
persimpangan yang menuju ke Pantai Siung. Total waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai Siung sekitar 2-2,5 jam tergantung moda transportasi dan kecepatan
kendaraan Anda.
Bila Anda memilih kendaraan umum, Anda harus naik bis ke terminal Wonosari.
Di sana Anda harus berganti dengan minibus arah Tepus atau Jepitu. Di
perhentian terakhir Anda harus menyewa ojek.
Karena jalur transportasi umum masih kurang memadai, cara ini tidak
disarankan. Anda yang berasal dari luar kota lebih baik menyewa motor/mobil di
Yogya, dan menempuh perjalanan sendiri hingga lokasi yang dituju.
Jangan khawatir, seperti hampir keseluruhan wilayah Yogyakarta, akses jalan
hingga ke tempat-tempat terpencil – termasuk Siung dan pantai-pantai di
sekitarnya – adalah jalan aspal halus.